SISTEM KOLOID
TUJUAN:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, anda
diharapkan dapat::
1. Menjelaskan pengertian koloid
2. Menggolongkan koloid berdasarkan fase terdispersinya
dan medium pendispersinya
3. Mengelompokkan koloid berdasarkan sifatnya
4. Menggunakan sifat koloid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari hari
Sistem
koloid merupakan suatu sistem dispersi. Sistem ini merupakan campuran
dari zat yang tidak dapat bercampur. Koloid terdiri
atas dua fasa, yaitu fasa terdispersi dan medium pendispersi. Jenis dispersi koloid yang paling banyak
ditemukan dan digunakan adalah sol dan emulsi. Sol yang medium pendispersinya
air dinamakan sebagi hidrosol. Berdasarkan fasa terdispersi dan medium
pendispersi koloid dapat digolongkan sebagaimana tercantum dalam tabel 1. di
bawah ini.
|
Fasa terdispersi
|
Medium pendispersi
|
Nama
|
Contoh
|
|
Gas
|
Cair
|
buih
|
buih,
busa sabun
|
|
Gas
|
Padat
|
busa
padat
|
batu
apung, karet busa
|
|
Cair
|
Gas
|
aerosol cair
|
kabut
|
|
Cair
|
Cair
|
emulsi
|
susu, mayonaise
|
|
Cair
|
Padat
|
emulsi padat
|
Mentega, keju
|
|
Padat
|
Gas
|
aerosol padat
|
asap
|
|
Padat
|
Cair
|
sol
|
cat, larutan kanji
|
|
Padat
|
Padat
|
sol
padat
|
kaca
berwarna, paduan logam
|
Tabel 1. Sistem dispersi koloid
Berdasarkan
ukuran partikel zat yang tercampur, campuran dapat dibedakan seperti yang
terdapat pada tabel 2.di bawah ini.
|
Campuran
|
Contoh
|
Ukuran Partikel
|
|
Suspensi
|
pasir dalam air
|
> 10-7 m
|
|
Dispersi koloid
|
tepung dalam air
|
10-9 - 10-7 m
|
|
Larutan sejati
|
gula dalam air
|
< 10-9 m
|
Tabel 2. Ukuran koloid
Beberapa sifat Koloid
a. Sifat
Optik
Partikel koloid dapat menghamburkan
cahaya. Suatu berkas cahaya apabila dilewatkan dalam larutan koloid, maka
berkas cahaya tadi akan kelihatan. Sedangkan jika berkas cahaya dilewatkan
dalam larutan sejati, maka berkas cahaya tidak akan kelihatan. Peristiwa
tersebut ditemukan oleh Tyndall pada tahun 1869, sehingga peristiwa ini
dinamakan efek Tyndall.
b. Sifat
Kinetik
Koloid mempunyai sifat kinetik yang
disebabkan oleh dua hal. Pertama karena gerakan termal, Gerakan termal terjadi
dalam skala mikroskopis, orang yang pertama meneliti gerakan koloid adalah
Brown. Pada waktu inu Brown mempelajari serbuk sari biji bijian dalam air. Brown mendapatkan bahwa partikel partikel
serbuk sari bergerak berliku liku (ber zig zag secara tidak teratur (acak).
Gerakan partikel koloid yang acak berliku liku ini kemudian dikenal dengan nama
gerak Brown uantuk menghormati penemunya. Kedua sifat kinetik koloid di
pengaruhi olek gravitasi. Adanya gravitasi
bumi menyebabkan partikel partikel koloid yang besar besar dapat
mengendap. Pengendapan dapat dipercepat dengan melakukan pemusingan (sentrifuse)
c. Sifat
listrik
Partikel koloid mempunyai muatan
dipermukaannya disebabkan oleh pengionan atau penyerapan
muatan. Sol hidrofilik seperti
larutan protein, muatan diperoleh terutama karena ionisasi gugus karboksil COO-
dan gugus amino NH3+.
Ionisasi gugus- gugus tersebut bergantung pada pH, pada pH tinggi protein akan
bermuatan negatif, sedangkan pada pH rendah protein bermuatan positif. Beberapa
sifat listrik dari koloid antara lain adalah:
i) Elektroforesis,
gerak partikel koloid bermuatan oleh pengaruh medan listrik
ii) Elektroosmosis, gerak partikel koloid
bermuatan melalui membran semipermiabel
oleh pengaruh medan listrik.
iii)Potensial aliran,
merupakan kebalikan dari elektroosmosis, yaitu partikel koloid
dipaksa bergerak melalui pori membran.
iv) Potensial sedimentasi,
partikel koloid bermuatan
mengendap karena pengaruh
perbedaan potensial.
d.
Koagulasi
Peristiwa pengendapan atau
penggumpalan larutan koloid
e.
Adsorpsi
Partikel koloid mempunyai ukuran
sangat kecil dengan demikian permukaanya
luas sehingga memiliki adsorpsi yang besar. Adsorpsi
merupakan proses melekatnya suatu zat pada permukaan padatan atau cairan.
Partikel koloid mudah mengadsorpsi zat warna.
f.
Koloid pelindung
Koloid pelindung
merupakan koloid yang jika dicampur dengan koloid lain tidak mengalami
penggumpalan. Fungsi dari koloid pelindung adalah untuk melapisi partikel
koloid lain sehingga terlindungi kestabilannya.
Sebagai contoh,
pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal
besar es atau gula. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena adanya koloid
pelindung.
Pembuatan Koloid.
Ada
dua cara pembuatan koloid, yaitu:
a. Cara dispersi
1. Dispersi mekanik. Partikel besar digerus menjadi partikel
koloid dengan
penggilingan koloid
Contoh: Belerang dan urea digerus kemudian diaduk dengan air membentuk hidrosol
2. Dispersi elektrolitik. Dispersi ini dikenal sebagai Busur Bredig
(1898)
3. Peptisasi. Kebalikan koagulasi,
partikel kasar diubah menjadi partikel
koloid
dengan penambahan air atau zat lain.
Contoh:
- Koloid AgCl dapat terbentuk dengan
menambahkan air suling
- Koloid
aluminium hidroksida dibuat dengan menambahkan asam klorida encer (sedikit)
pada endapan Al(OH)3 yang baru dibuat.
b. Cara Kondensasi
Pembuatan koloid yang dilakukan dengan reaksi kimia
1. Cara hidrolisis
Sol besi(III) hidroksida
dibuat dengan cara menambahkan
larutan besi (III) klorida pada air panas.
2. Dekomposisi
rangkap
Sol perak bromida untuk membuat film, kertas atau pelat fotografi.
KNO3
dihilangkan dengan cara dialisis, kemudian ditambahkan gelatin.Emulsi fotografi
adalah suspensi butir-butir
perak bromida dalam gel gelatin.
Pemurnian Koloid
a. Cara
Dialisis
Cara
ion ini didasarkan pada fakta bahwa partikel koloid tidak dapat menembus
membran seperti selofan. Agar lebih cepat, molekul kecil menembus
membran dengan memberikan perbedaan potensial pada membran.
b. Ultra
Filtrasi
Pori
kertas dapat diperkecil dengan mencelupkan ke dalam koloidian.
Pada penyaringan perlu menggunakan pompa air atau pompa vakum.
c.
Elektroforesis
Elektroforesis
merupakan proses pemisahan koloid yang bermuatan dengan bantuan arus listrik,
sehingga pertikel partikel koloid akan mengalir ke elektroda yang muatannya
berlawanan dan mengalami koagulasi pada elektroda tersebut.
Penggunaan Koloid dan Koloid dalam kehidupan
sehari-hari
a.
Pengendap Cotrell dapat
digunakan untuk mengurangi
polusi udara dari pabrik.
Alat ini dapat mengendapkan partikel koloid yang terdapat dalam gas yang akan keluar dari
cerobong asap
b. Pada pencelupan tekstil digunakan
zat koloid untuk mempermudah
pemberian
warna.
Untuk mewarnai serat wol, kapas atau sutra digunakan cara adsorbsi.
Serat yang akan diwarnai dicampurkan dengan garam Al2(SO4),
lalu dicelupkan dalam larutan zat warna. Koloid
Al(OH)3 yang terbentuk
karena hidrolisa aluminium sulfat akan mengadsorbsi zat warna.
c. Serbuk karbon yang terkenal dengan nama norit
dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorbsi. Dalam usus campuran serbuk
karbon dengan air akan membentuk sistem koloid yang mampu mengadsorbsi dan
membunuh bakteri yang berbahaya.
d.
Untuk keperluan kosmetik seperti bodylotion
dan hand
cream, dan sebagainya.
e. Pembersihan
dengan sabun berlangsung dengan cara adsorbsi. Buih sabun mempunyai permukaan
yang luas, sehingga mampu mengemulsi kotoran yang melekat pada benda yang
dicuci.
Sabun terdiri atas dua bagian, yaitu
bagian ionik dan rantai hidrokarbon. Bagian ionik mudah larut dalam air, dan
dinamakan kepala. Rantai hidrokarbon
mudah larut dalam minyak dan dinamakan ekor.
Buih sabun membersihkan kotoran dengan cara membentuk misel, yaitu kumpulan molekul molekul sabun yang terdispersi dalam
air. Bagian ekor akan cenderung pada kotoran yang kebanyakan bercampur minyak.
Bagian kepala melepaskan kotoran yang bersifat ionik, misalnya debu, dan tanah.
Sabun mempunyai daya pembersih yang t6inggi karena adanya zat surfaktan CH3
(CH2)14 COO- - Na+ . sabun bekerja
membuang kotoran dengan mengikat kotoran tersebut dalam bentuk misel sehingga
kotoran terdispersi dalam sabun.
Tugas
1. Jelaskan secara singkat perbedaan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi.
2. Apakah
kegunaan pesawat kotrell. Buatlah gambarnya
3. Untuk
menghaluskan partikel kasar dapat dilakukan dengan cara mekanik dan peptisasi.
Apakah perbedaan kedua cara tersebut?
Kesimpulan
1. Koloid
merupakan campuran dari zat yang tidak dapat tercampur. Campuran yang terjadi
merupakan suatu campuran yang heterogen, dimana partikel partikel terlarut
(fase terdispersi) tersebar secara merata ke dalam mediumnya ( medium pendispersi).
2.
Campuran koloid bersifat metastabil, tidak dapat disaring kecuali dengan
membran semipermeabel.
3. Ukuran partikel
zat terdispersi berada diantara larutan sejati dan suspensi, yaitu antara 1 nm sampai dengan 100 nm
4.
Pada umumnya koloid digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Sol, terdiri atas: sol padat, sol cair (sol), dan sol gas (aerosol padat)
b. Emulsi, terdiri atas: emulsi padat
(gel), emulsi cair (emulsi), dan emulsi gas (aerosol cair)
c. Buih, terdiri atas: buih padat, buih cair
5.
Sifat sifat koloid meliputi:
- sifat optik (efek tyndall)
- sifat kin etik (gerak Brown)
- sifat listrik (elektroosmosis,
elektroforesis, potensial aliran, potensial sedimentasi).
- koagulasi
- adsorbsi
- koloid pelindung
- koloid liofil dan koloid liofob.
6. Koloid dapat
dibuat dengan 2 cara, yaitu dengan cara kondensasi dan cara dispersi.
7.
Sifat sifat koloid dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
TES FORMATIF
Berilah tanda silang ( x ) pada huruf A, B, C, D, atau E untuk
jawaban yang benar.
1. Berikut ini merupakan ciri- ciri koloid, kecuali……..
A.
Campurannya terdiri atas 2 fase
B. Campurannya bersifat homogen
C. Tidak dapat dipisahkan dengan campuran biasa
D. Tidak dapat memisah jika didiamkan
E Campurannya tidak jernih
2. Kabut adalah
sistem koloid ..........
A.
Gas dalam padat
B.
Padat
dalam cair
C.
Cair
dalam cair
D.
Gas dalam cair
E.
Cair dalam gas
3. Koloid yang fase terdispersinya berupa zat padat adalah.........
A.
Susu
B.
Mentega
C.
Cat
D.
Kanji
E.
Batu apung
4. Cairan yang terdispersi dalam cairan lain
disebut........
A. Emulsi
B. Suspensi
C. Asap
D. Busa
E. Aerosol
5. Koloid hidrofil adalah koloid yang
partikelnya...............
A. Bersifat netral
B. Bereaksi dengan alkohol
C. Bereaksi satu sama lain
D. Mempunyai afinitas terhadap air
E. Bereaksi dengan pelarutnya
6. Efek
tyndall yang terjadi pada koloid terjadi karena...........
A.
Larutan menyerap cahaya
B. Adanya gerak Brown
C. Larutan memancarkan cahaya
D. Pemantulan cahaya oleh butiran koloid
E. Adanya muatan koloid
7. Pembuatan koloid berikut ini yang tidak
termasuk cara dispersi adalah.........
A. Penurunan
kelarutan
B. penghalusan mekanik
C. Peptisasi
D. Cara brusur bredig
E. Penggerusan
8. Pembuatan koloid berikut ini yang tidak
termasuk cara kondensasi adalah.........
A. Mengalirkan gas H2S ke dalam
larutan SO2
B. Mereduksi suatu larutan garam emas
C. Memanaskan suspensi amilum
D. Hidrolisis larutan besi(III) klorida
E. Mereaksikan larutan As2O3
9. Gerak brown yang diperlihatkan oleh partikel
partikel koloid disebabkan oleh...
A. Pengaruh
muatan dari partikel partikel koloid
B. Pengaruh gaya gravitasi terhadap partikel
terdispersinya
C. Penghamburan berkas cahaya oleh partikel
partikel terdispersinya
D.
Tumbukan partikel koloid dengan molekul medium pendispersinya
E. Tekanan udara diatas sistem koloid
10.
Sifat adsrobsi koloid dapat digunakan dalam proses berikut, kecuali
A.
Pemurnian gula
B. Pencucian dengan sabun
C. Penjernihan air
D. Pengobatan sakit perut
E. Penggumpalan karet
KUNCI JAWABAN TES
FORMATIF
1. B 6.
B
2. E 7. A
3. C 8. C
4. A 9. D
5. D 10. E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar